Perbandingan Aktivitas Infusa Daun Jambu Biji dan Daun Jambu Mete sebagai Antibakteri terhadap Bakteri
Abstract
Salah satu yang dapat membunuh atau menghambat mikroba adalah zat antibiotik. Antibiotik yang menghambat pertumbuhan dari bakteri disebut bakteriostatik, dimana mekanisme kerjanya dengan mempertahankan normal sel host agar dapat membunuh beberapa bakteri setelah terlebih dahulu menghambat 25 pertumbuhanya. Sedangkan bakteriosidal adalah zat antibiotik yang dapat membunuh, ketika pertahanan dari sel host tidak kuat untuk menghancurkan bakteri patogen maka pemberian bakteriosidal dapat membunuh mikroba pathogen. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui yang paling efektif antara infusa daun jambu mete dan jambu biji sebagai antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus Aureus. Penelitian ini merupakan eksperimen murni. Daun jambu biji (Psidium guajava Linn) dan jambut mete (Anacardium occidentale L.) diekstrasi dengan metode infusa, kemudian dibuat dalam variasi konsentrasi yaitu 20%,40% dan 60% dengan kontrol negatif adalah aquadest dan kontrol positif adalah ampisilin. Pengukuran daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus menggunakan metode sumuran. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Infusa Daun jambu biji (Psidium guajava Linn) dan jambu mete (Anacardium occidentale L.) dapat memberikan daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan daya hambat paling efektif pada konsentrasi 60%. Pada analisa data terdapat perbedaan signifikan dari variasi konsentrasi Infusa daun jambu biji (Psidium guajava Linn) dan daun jambu mete (Anacardium occidentale L).