Formulasi Sediaan Gel Antijerawat Ekstrak Etanol Daun Kedondong dan Uji Aktivitas Antibakteri terhadap Bakteri Staphylococcus Epidermidis

  • Hasma Hasma Program Studi DIII Farmasi, STIKES Nani Hasanuddin Makassar
  • Andi Nurpati Panaungi Program Studi DIII Farmasi, STIKES Nani Hasanuddin Makassar
Keywords: daun kedondong, gel, staphylococcus epidermidis

Abstract

Daun kedondong mengandung alkaloid, flavanoid, tannin dan saponin yang bersifat antibakteri yang berguna untuk penyakit kulit. Salah satunya adalah jerawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat formulasi gel antijerawat ekstrak daun kedondong dan mengetahui aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis. Gel dibuat dengan beberapa konsentrasi ekstrak 1,5%, 2,5%, 3,5% dengan carbopol 940 sebagai Basis gel. Uji sifat fisik gel: organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, dan daya lekat. Selanjutnya dilakukan penentuan aktivitas antibakteri dengan cara difusi sumuran. Analisis stabilitas fisik gel dilakukan dengan SPSS Uji paired sampel test, sedangkan pengujian aktivitas antibakteri diolah menggunakan statistik One Way Anova, Hasil penelitian membuktikan gel ekstrak daun kedondong dapat dibuat dalam bentuk sediaan gel antijerawat karena memenuhi kriteria sediaan gel. Gel ekstrak daun kedondong konsentrasi 3,5% adalah gel paling baik menghambat aktivitas antibakteri pada bakteri Staphylococcus epidermidis dengan penghambatan 22,46 mm termasuk dalam kategori daya hambat sangat kuat (p<0,05). Gel Ekstrak daun kedondong dapat dibuat dalam bentuk sediaan gel antijerawat karena memenuhi kriteria gel: Organoleptik, uji daya sebar, homogenitas, pH, dan daya lekat. Gel ekstrak daun kedondong memiliki aktivitas antibakteri pada bakteri Staphylococcus epidermidis.

References

Arockiaraj, J., Balaji, G. S., Cherian, V. M., Jepegnanam, T. S., Thomas, B. P., Michael, J. S., & Poonnoose, P. M. (2018). Drug resistant Skeletal Tuberculosis in a tertiary care centre in South India. Journal of Clinical Orthopaedics and Trauma, 9, S44–S48. https://doi.org/10.1016/j.jcot.2017.12.009
Bashar, M., Alcabes, P., Rom, W. N., & Condos, R. (2001). Increased incidence of multidrug-resistant tuberculosis in diabetic patients on the bellevue chest service, 1987 to 1997. Chest, 120(5), 1514–1519. https://doi.org/10.1378/chest.120.5.1514
Bintang, & Sinaga, et. al. (2013). Karakteristik penderita Multidrug Resistant Tuberculosis yang mengikuti Programmatic Management of Drug-Resistant Tuberculosis di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan Characteristics of Multidrug Resistant Tuberculosis patients in Programmatic Manag.
Dinkes. (2020). BUKU SAKU KESEHATAN. www.dinkes@jatengprov.go.id; @dinkes jateng
Granich, R. M., Oh, P., Lewis, B., Porco, T. C., & Flood, J. (2005). Multidrug Resistance Among Persons With Tuberculosis in California, 1994-2003. http://jama.jamanetwork.com/
Herlina, T., & Vestabilivy, E. (2014). Evaluasi Hasil Pengobatan Pasien Multi Drug Resistent Tuberculosis (MDR-TB) di Evaluation of Patient Treatment of Multi Drug Resistent Tuberculosis (MDR-TB) at Puskesmas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur.
Janan, M. (2019). Faktor-Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Peningkatan Prevalensi Kejadian TB MDR di Kabupaten Brebes Tahun 2011-2017. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia : JKKI, 8(2), 64–70. https://tbindonesia.or.id/informasi/tentang-tbc/situasi-tbc-di-indonesia-2/
Kemenkes. (2014). pmdt_2014 TB rssisten.
Kemenkes RI. (2005). PHARMACEUTICAL CARE UNTUK PENYAKIT TUBERKULOSIS.
Kemenkes RI. (2013). permenkes_ri_no_13_tahun_2013 tentang_pedoman_manajemen _terpadu_pengendalian_tuberkulosis_resistan_obat.
Kemenkes RI. (2015). Buku Saku Pasien TB MDR.
Kemenkes RI. (2017). PENGOBATAN PASIEN TUBERKULOSIS.
Kemenkes RI. (2020). Strategi Nasional Penanggulangan Tuberkulosis di Indonesia.
Keswani, S. C., Pardo, C. A., Cherry, C. L., Hoke, A., & Mcarthur, J. C. (2002). HIV-associated sensory neuropathies.
Linda. (2012). Hubungan Karakteristik Klien Tuberkulosis Dengan Pengetahuan Tentang Multi Drug Resisten Tuberkulosis (MDR TB) Di Poli Paru Puskesmas Kecamatan Jagakarsa. Tesis Universitas Indonesia Jakarta.
Matteelli, A., Sulis, G., Capone, S., D’Ambrosio, L., Migliori, G. B., & Getahun, H. (2017). Tuberculosis elimination and the challenge of latent tuberculosis. In Presse Medicale (Vol. 46, Issue 2, pp. e13–e21). Elsevier Masson SAS. https:// doi.org/ 10.1016/j.lpm.2017.01.015
Munir, S. M., Nawas, A., Soetoyo, D. K., Pulmonologi, D., Kedokteran, I., Fkui-Rs, R., & Jakarta, P. (2010). Pengamatan Pasien Tuberkulosis Paru dengan Multidrug Resistant (TB-MDR) di Poliklinik Paru RSUP Persahabatan. In J Respir Indo (Vol. 30, Issue 2).
NICE. (2018). Methods for the Development of NICE Public Health Guidance (Third Edition), (September 2012).
Nurjanah Widiastuti, E., Wijayanti Subronto, Y., & Promono, D. (2017). Determinan kejadian multi-drug resistant tuberculosis di rumah sakit Dr. Sardjito Yogyakarta Determinant of multi-drug resistant tuberculosis events at Dr. Sardjito Hospital Yogyakarta.
Permenkes RI. (2016). Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Priyanti. (2014). Priyanti. Hasil Pengobatan dan Variasi Biaya TB-MDR/XDR dengan Strategi PMDT di RSUP Persahabatan. Jakarta. Jurnal ARSI 2014 volum 1.
Reviono. (2013). Relationship Between Kanamycin Injection Treatment And Evaluation Of Hearing Loss in MDR-TB Patients in Dr. Moewardi Hospital.
Sari, I. D., Yuniar, Y., & Syaripuddin, M. (2014). Studi Monitoring Efek Samping Obat Antituberkulosis FDc Kategori 1 fi Provinsi Banten dan Provinsi Jawa Barat Monitoring Study nn the Side Effects of TB Drugs Therapy FDc Category 1 in Banten and West Java Province (Vol. 24, Issue 1).
Tsukamura M, et. al. (1985). Therapeutic Effect of a New Antibacterial Substance Ofloxacin (DL8280) on Pulmonary Tuberculosis 1 ,2 Michio Tsukamura, Eiichi Nakamura, Saiji Yoshii, And Hiroshi Amano.
Published
2021-11-28
How to Cite
Hasma, H., & Panaungi, A. (2021). Formulasi Sediaan Gel Antijerawat Ekstrak Etanol Daun Kedondong dan Uji Aktivitas Antibakteri terhadap Bakteri Staphylococcus Epidermidis. Jurnal Farmasetis, 10(2), 103-112. https://doi.org/https://doi.org/10.32583/farmasetis.v10i2.1560
Section
Articles