Formulasi Tablet Ekstrak Daun Bidara sebagai Antipiretik melalui Variasi Bahan Pengisi
Abstract
Tanaman bidara atau Ziziphus mauritiana L. atau dikenal dengan apel putsa secara tradisional digunakan sebagai penurun panas atau antipiretik. Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa ekstrak daun bidara efektif sebagai antipiretik pada mencit putih dengan dosis 250 mg/kgBB. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memformulasi tablet ekstrak daun bidara sebagai antipiretik melalui variasi bahan pengisi yaitu amilum, laktosa dan mikrokristalin selulosa PH 101. Penelitian dilakukan melalui pengujian eksperimental. Desain penelitian yang digunakan adalah rancangan pra eksperimen. Tablet ekstrak daun bidara diformulasi berdasarkan perbedaan bahan pengisi. Kemudian dilakukan uji mutu sifat fisik tablet dan uji aktivitas antipiretik pada hewan coba mencit. Hewan coba dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif, 3 kelompok uji, yaitu F1: bahan pengisi amilum, F2: bahan pengisi laktosa dan F3: bahan pengisi mikrokristalin selulosa PH 101 serta kelompok kontrol positif suspensi parasetamol. Sebelum perlakuan semua hewan coba dicek suhu awal secara per rectal, kemudian diinduksi dengan pepton konsentrasi 10%, dosis 1 ml/Kg BB untuk menghasilkan demam. Didiamkan selama 60 menit, kemudian ukur kembali suhu rectal dan diberikan perlakuan sesuai uji serta diukur kembali setelah 120 menit. Analisis Anova one way dilakukan terhadap penurunan suhu mencit saat induksi pepton dan suhu 120 menit setelah perlakuan. Hasil penelitian menunjukan tablet F3 memiliki uji keseragaman bobot dan uji kekerasan yang baik serta terdapat perbedaan yang signifikan antar kelompok terhadap aktivitas antipiretik pada hewan uji mencit. Kesimpulan dari penelitian ini adalah formulasi tablet ekstrak daun bidara dengan bahan pengisi mikrokristalin selulosa PH 101 memiliki aktivitas antipiretik terhadap mencit jantan yang diinduksi pepton.