Efektifitas KBS untuk Kader dalam Menurunkan Baby Boom pada Masa Pandemi Covid 19
Abstract
Pandemi Covid-19 mempunyai dampak pada pelayanan kesehatan masyarakat, salah satunya pelayanan KB. Hal ini dapat menyebabkan terhambatnya akses untuk mendapatkan pelayanan KB sehingga dapat menyebabkan akseptor drop out KB atau putus kesertaan ber-KB. Jika kondisi ini tidak diantisipasi akan menimbulkan berbagai masalah dikemudian hari diantaranya meningkatnya angka lonjakan kelahiran (baby boom) dan angka kehamilan yang tidak diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan peran kader dalam Program KB dengan strategi KBS di masa pandemi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan Jenis Penelitian pre and post eksperimen. Penelitian akan dilakukan di UPT Puskesmas Mojotengah Kabupaten Wonosobo. Populasi adalah Kader KB. Metode pengumpulan data dengan cara membagikan questioner dan sosialisasi. Analisis dilakukan dengan menggunakan uji statistic parametric yaitu paired t-test karena variable bebas dan terikatnya menggunakan skala interval. Uji validitas dan reabilitas dilakukan pada kader sejumlah 30 orang di wilayah Puskesmas Wonosobo. Hasil uji validitas dan reabilitas menunjukkan r hitung > r table yaitu 0,7. Hasil penelitian didapatkan perbedaan rata-rata pengetahuan sebelum diberikan Pendidikan Kesehatan KBS pada kader sebesar 33,24 dengan standar deviasi 3,05. Sedangkan rata-rata pengetahuan setelah diberikan Pendidikan Kesehatan KBS pada kader sebesar 35,05 dengan standar deviasi 2,62. Nilai tertinggi -0,040 dan nilai terendah -3,026. Kesimpulan menunjukkan adanya efektifitas KBS pada kader dalam menurunkan Baby Boom dengan p-value 0,004 (<0,05).
References
BKKBN (2020) Buku saku bagi petugas lapangan Program KB Nasional materi konseling. Jakarta: BKKBN.
Dahlan, S. (2011) Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Edisi 5, Salemba. Jakarta. Available at: http://bmchealthservres.biomedcentral.com/articles/10.1186/1472-6963-14-335.
Dinas Kesehatan Wonosobo (2020) Profil Kesehatan Kabupaten WonosoboTahun 2020. Wonosobo.
Dinkes RI (2014) Kebijakan nasional pengendalian penyakit tidak menular. Sumatera Selatan.
HA, I. and M., S. (2013) ‘Kajian sosiologis terhadap peran penyuluh dalam pemberdayaan masyarakat’, PMIS-UNTAN.
Hartono and hanafi (2010) Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi. Jakarta.
Kementrian Kesehatan RI (2014) ‘Situasi dan Analisis Keluarga Berencana’, Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, pp. 1–6.
Koba, M. T. E., Mado, F. G. and Kenjam, Y. (2019) ‘Hubungan Tingkat Pengetahuan Akseptor Keluarga Berencana dan Peran Tenaga Kesehatan dengan Minat Penggunaan Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)’, Media Kesehatan Masyarakat, pp. 1–7. doi: 10.35508/mkm.v1i1.1515.
Prasanti, D. (2018) ‘Hambatan Komunikasi Dalam Promosi Kesehatan Program Keluarga Berencana ( KB ) IUD di Bandung’, Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik, pp. 52–63.
Pratiwi, N. . and Basuki, H. (2014) Health seeking behavior dan aksesibilitas pelayanan keluarga berencana di Indonesia, Buletin Penelitian Sistem Kesehatan.
Priyoto (2014) ‘Teori Sikap dan Perilaku dalam Kesehatan’. Nuha Medika.
Puspitasari, S. (2013) Faktor-faktor dalam pelaksanaan dokumentasi keperawatan di RSUD Majalaya. Universotas Padjajaran. Available at: http://ir.obihiro.ac.jp/dspace/handle/10322/3933.
Sugiyono (2015) Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, R&D. 22nd edn. Bandung: alfa beta. Available at: www.cvalfabeta.com.
Yacobson, I., Christopherson, K. and Michaelides, T. (2012) ‘Facts For Family Planning’, pp. 6–13.