Determinan Ketahanan Pangan dan Status Gizi Lansia Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan
Abstract
Presentase penduduk lanjut usia di Indonesia telah diatas 7 artinya pada fase transisi menuju ke arah penuaan penduduk. Dari tolal jumlah penduduk lansia 43% diantaranya berada di rumah tangga dengan status sosial ekonomi 40% terendah. Berada dalam keluarga dengan kesejhateraan yang rendah lansia memiliki kerawanan terhadap pangan dan kesehatan. penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara kondisi demografis, kesehatan dan ketahanan pangan dengan status gizi lansia prasejahtera penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH). Penelitian menggunakan desain observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan sebanyak 100 lanjut usia. Teknik pengambilan sampel menggunakan quota sampling. Instrumen menggunakan kuesioner modifikasi dari USDA dan MNA . Hasil penelitian didapatkan 84% lanisa memiliki penyakit penyerta dan 50% lansia mengalami kesakitan dalam satu bulan terakhir. 52% lansia memilki ketahanan pengan rendah dan 35% lansia menderita malnutrisi. Hasil uji korelasi Spearman menunjukan hubungan signfikan antara kondisi demografis dan hipertensi dengan ketahanan pangan lansia, sedangkan status gizi memiliki hubungan signifikan dengan riwayat sakit dan seluruh kondisi demografis kecuali jenis kelamin, Adapun dengan ketahanan pangan juga menunjukan hubungan yang signifikan.