Gambaran Kematangan Sosial Anak Usia Prasekolah di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Terpadu Fullday Kota Bandung

  • Efri Widianti Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran
  • Salwa Az-zahra Nurazizah Hendiana Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran
  • Fanny Adistie Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran
Keywords: anak usia prasekolah, fulldat, kematangan sosial

Abstract

Kondisi kedua orang tua yang bekerja membuat intensitas waktu interaksi bersama anak berkurang. Terdapat beberapa anak di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) terpadu fullday Kota Bandung mengalami speech delay yang mempengaruhi kepada penyesuaian sosial anak dan kemampuan akademi anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kematangan sosial anak usia prasekolah di PAUD terpadu fullday Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa PAUD terpadu fullday Kota Bandung. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 38 orang usia 3-4 tahun, 33 orang usia 4-5 tahun, dan 30 orang usia 5-6 tahun. Instrumen yang digunakan adalah Vineland Social Maturity Scale (VSMS). Hasil uji content validity yaitu memodifikasi keterangan dari item pernyataan yang terdapat dalam kuesioner tanpa mengubah item pernyataan tersebut.ata dianalisis dengan distribusi frekuensi dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kematangan sosial anak usia prasekolah di PAUD terpadu fullday Kota Bandung terdapat 13,9% masuk kategori melampaui usia, 70,3% masuk kategori sesuai usia, 15,8% masuk kategori kurang sesuai usia. Kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yaitu mayoritas anak usia prasekolah di PAUD terpadu fullday Kota Bandung memiliki tingkat kematangan sosial yang sesuai usia dari setiap aspek kematangan sosial.

References

Angreini, R., & Ekowarni, E. (2012). Perbedaan Kompetensi Sosial Anak Berdasarkan Tipe Pendidikan Prasekolah. Jurnal Psikologi, 8 (2), 119–125.
Anindita, S. H. (2017). Perbedaan Kematangan Sosial Pada Anak Yang Diasuh Nuclear Family dan Extended Family. Skripsi.
Arsydana, A. (2010). Penerapan Sistem Full Day School Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan Di Mi Al-Qamar Nganjuk. Skripsi.
Asmira, & Dwi, Y. (2012). Studi Komparasi Kemandirian Anak Taman Kanak-Kanak (Tk) Di Program Fullday Dan Reguler. Skripsi Thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Assingkily, M. S., & Hardiyati, M. (2019). Analisis Perkembangan Sosial-Emosional Tercapai Dan Tidak Tercapainya Siswa Usia Dasar. Journal of Islamic Primary Education, 2 (2), 19–31.
Astuti, M. (2013). Implementasi Program Fullday School Sebagai Usaha Mendorong Perkembangan Sosial Peserta Didik TK Unggulan Al- Ya ’ lu Kota Malang. 1, 133–140.
Badan Pusat Statistik Kota Bandung. (2018). Jumlah Penduduk Usia Kerja Berdasarkan Kegiatannya Di Kota Bandung Tahun 2015-2017. https://bandungkota.bps.go.id/statictable/2018/07/05/143/jumlah-penduduk-usia-kerja-menurut-kegiatannya-di-kota-bandung-tahun-2015---2017.html
Cahyani, & Fitriana. (2013). Perbedaan Perkembangan Personal Sosial antara Anak yang Sekolah di TK Full Day dan TK Reguler di Surakarta. Skripsi Thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Christina, M., Yosephine, A., & Adethia, K. As. (2018). Difference Of Rough Motoric, Language, And Prosocial Behavior Development In Children Undergoing Full Day Program And Reguler Program At Kindergarten In Depok Sleman District-Indonesia. Management in Health, 22 (3), 17–20.
Doll, F. A. (1965). Vineland Sosial Maturity Scale. Condensed Manual of Direction Minnesota.
Fuaddha, F. (2013). Hubungan Uurutan Kelahiran Anak Dengan Perkembangan Personal Sosial Anak Usia Pra-Sekolah (3-5 Tahun) Di Taman Kanak-Kanak Bangunsari Pacitan.
Hamdiani, Y., A., D. H. S., & Basar, G. G. K. (2016). Layanan Anak Usia Dini/Prasekolah Dengan “Full Day Care” Di Taman Penitipan Anak. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 285–291. https://doi.org/10.24198/jppm.v3i2.13694
Hardibroto, I., Alam, S., Suryaputra, E., & Olivia, F. (2003). Misteri Perilaku : Anak Sulung, Anak Tengah, Anak Bungsu dan Anak Tunggal. Gramedia Pustaka Utama.
Hulukati, W. (2015). Peran Lingkungan Keluarga Terhadap PErkembangan Anak. Musawa, 7 (2), 265–282.
Hurlock, E. B. (2013). Perkembangan Anak Jilid 1 (Keenam). Erlangga.
Hurlock, E. B. (2017). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (5th ed.). Erlangga.
Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 Tahun 2014. (n.d.). Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.
Sinadia, M. M., & Prasetya, A. W. (2017). Perbedaan Perkembangan Sosial Anak Toddler Yang Mengikuti PAUD Dan Tidak Mengikuti PAUD. Jurnal Penelitian Kesehatan, 5 (1), 34–38.
Sudirjo, E., & Alif, M. N. (2018). Pertumbuhan Dan Perkembangan Motorik. UPT Sumedang Press.
Trinataliswati, Kasiati, & Retnowati, L. (2010). Perbedaan Kemampuan Bersosialisasi Pada Anak Prasekolah Dengan Riwayat PAUD Dan Tanpa PAUD Di Desa Sumber Porong Lawang. Jurnal Keperawatan, 1 (2), 199–206. https://doi.org/10.22219/jk.v1i2.414
Wicaksono, K. E. (2016). Perbedaan Tingkat Perkembangan Personal Sosial Pada Anak Usia Prasekolah Yang Menjalani PAUD dan Tidak Menjalani PAUD Di Dusun Krajan II Grenden Puger Kabupaten Jember. Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada, 5 (2), 201–215.
Wijrahayu, A., Krisnatuti, D., & Muflikhati, I. (2016). Kelekatan Ibu-Anak, Pertumbuhan Anak, Dan Perkembangan Sosial Emosi Anak Usia Prasekolah. Jur. Ilm. Kel. & Kons, 9 (3), 171–182.
Wulandari, N. W. (2013). Perbedaan Kematangan Sosial Dintau Dari Pengalaman Mengikuti Kelompok Bermain. 8(1), 663–670.
Published
2021-11-05
How to Cite
Widianti, E., Hendiana, S., & Adistie, F. (2021). Gambaran Kematangan Sosial Anak Usia Prasekolah di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Terpadu Fullday Kota Bandung. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 12(1), 39-50. https://doi.org/https://doi.org/10.32583/pskm.v12i1.1769
Section
Articles