Personal Hygiene Berhubungan dengan Kejadian Keputihan Wanita Pasangan Usia Subur pada Masa Pandemi Covid-19
Abstract
Keputihan pada wanita atau flour albus adalah kondisi dimana vagina mengeluarkan cairan atau lender seperti nanah yang bukan darah. Faktor penyebab dari terjadinya keputihan salah satunya yaitu perilaku personal hygiene. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahuivhubungan personal hygiene dengan kejadian keputihanvwanita pasangan usia subur pada masa pandemi COVID-19 di Banjar Sulangai. Masa pandemi Covid telah membuat personal hygiene menjadi sangat penting dan dianggap serius pada saat ini. Namun, kebijakan untuk stay at home saat pandemi mengakibatkan beberapa orang untuk memikirkan kembali rutinitas hygiene mereka, termasuk didalamnya tidak mandi. Penelitian dilakukan di wilayah kerjanPuskesmas Petang 1 yaitu Banjar Sulangai Desa Sulangai pada tahun 2021. Jenis penelitian yaitu penelitian kuantitatif dengan analitik korelasional dengan desain pengambilan data cross-sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 109 reponden dengan mempergunakan teknik sample simplenrandom sampling. Perilaku personal hygiene diukur menggunakan kuesioner perilaku personal hygiene dan kejadian keputihan diukur menggunakan kuesioner kejadian keputihan. Hasil uji validitas kuesioner personal hygiene dari 24 item pernyataan dan 35 responden, diketahui bahwa 9 kuesioner perilaku personal hygiene dinyatakan tidak valid, dan 15 nomor valid. Kuesioner kejadian keputihan dilakukan pada 35 responden, dari 13 pertanyaan untuk uji kuesioner kejadian keputihan, 4 nomor tidak valid dan 9 nomor valid. Dengan r table 35, df = n-2 yaitu 33 dengan taraf signifikasi 5% adalah 0,344. Hasil uji reliabilitas perilaku personal hygiene sebesar 0,676 dan hasil uji reliabilitas didapatkan nilai combroch’s alpha 0,807 pada 35 orang dengan nilai Alfa Cronbach > 0,6. Disimpulkan kedua kuesioner dinyatakan reliabel. Hasil penelitian kategori perilaku personal hygiene menunjukan sebanyak 88,99% personal hygiene baik dan pada kategori kejadian keputihan menunjukan 38,53% mengalami keputihan fisiologis. Hasil uji koefisien kontingensi (C) didapatkan nilai r 0,418 dan sig. = 0,000 (α=0,050). Kesimpulan pada penelitian ini adalah ada hubungan yangusignifikan antara personal hygiene denganokejadian keputihan wanita pasangan usia subur.