Perilaku dan Budaya pada Kejadian Anemia Pra Hamil di Pesisir Legung
Abstract
Prevalensi anemia di indonesia masih tinggi, ibu hamil yang mengalami anemia mengalami peningkatan. untuk menurunkan angka kejadian anemia selama kehamilan yaitu dengan pemberian suplementasi zat besi, tetapi penanganan ini belum berhasil, hal ini disebabkan karena pelaksanaan dan pemanfaatan program yang buruk merupakan sebagai faktor utama untuk keberhasilan program. dan hal ini juga disebabkan karena pada masa pra konsepsi seorang wanita tidak mendapatkan perawatan secara intensif untuk pemberian suplemen zat besi dan perawatan untuk mendapatkan gizi yang optimal pada masa prakonsepsi. Penelitian ini penting dilakukan untukl mengetahui kejadian anemia pada prahamil. Tujuan penelitian untuk mengungkapkan faktor penyebab terjadinya fenomina anemia pada masa prakonsepsi. metode penelitian ini adalah kualitatif yang hasilnya akan dianalisis secara deskriptif, populasi penelitian ini adalah remaja di wilayah kerja Puseksmas leggung dengan kriteria sampel yaitu usia 15-20 tahun, jenis kelamin perempuan dan bersedia menjadi responden. Pengambilan sampel menggunakan Teknik snowball. Analisis data menggunakan triangulai sumber. Hasil penelitian yaitu faktor penyebab kejadian anemia pada prahamil disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: pengetahuan, adanya budaya (pantangan makan) waktu mentruasi yang menyebabkan kekurangan protein, perilaku dalam mengkonsumsi tablet fe dan pola makan dan minum yang mengahmbat penyerapan zat besi serta juga disebabkan karena umur dan sosial ekonomi. Dapat disimpulkan bahwa budaya dan perilaku merupakan faktor penyebab dari kejadian anemia pada pra hamil.