Terapi Expressive Writing terhadap Tingkat Kecemasan Remaja di Masa Pandemi Covid-19
Abstract
Frekuensi kunjungan pasien hemodialisa ke rumah sakit 2 -3 kali dalam seminggu mampu menjadi risiko terjadinya kejenuhan atau burnout. Burnout pada pasien bisa berdampak negatif terhadap kualitas hidupnya. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa faktor yang berhubungan dengan terjadinya burnout pada pasien hemodialisa. Desain penelitian adalah cross sectional dilakukan pada pasien hemodialisa di Rumah Sakit Islam Surabaya sebanyak 53 pasien dengan kriteria inklusi pasien yang hemodialisa 2-3 kali seminggu, variabel dependen adalah burnout pasien sedangkan variabel independen adalah usia, jenis kelamin, pekerjaan, frekuensi cuci darah dalam seminggu, lama cuci darah. Data diambil dengan menggunakan kuesioner Shirom Melamed Burnout Questionnaire dan dianalisa menggunakan uji analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar α = 0.03 (R=0.579 dan R² = 0.335) sehingga secara signifikan terbukti ada pengaruh bersama dari usia, pekerjaan, pendidikan, lama cuci darah dan frekuensi cuci darah terhadap terjadinya burnout pada pasien hemodialisis. Untuk meminimalisir dan mengurangi terjadinya burnout, perawat bisa melakukan cognitive behavioral therapy yang dilakukan secara berkelompok.
References
Fitria, L., & Ifdil, I. (2020). Kecemasan remaja pada masa pandemi Covid -19. Jurnal EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia, 6(1), 1. https://doi.org/10.29210/120202592
Kahfi, S., & Kasanova, R. (2020). Manajemen Pondok Pesantren Di Masa Pandemi Covid-19. Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter, 3(1), 26–30. Retrieved from http://journal.ummat.ac.id/index.php/pendekar
Kaligis, F., Indraswari, M. T., & Ismail, R. I. (2020). Stress during COVID-19 pandemic: Mental health condition in Indonesia. Medical Journal of Indonesia, 29(4), 436–441. https://doi.org/10.13181/mji.bc.204640
Kemenkes. (2020a). Pedoman kesiapan menghadapi COVID-19. In Pedoman kesiapan menghadapi COVID-19 (pp. 0–115).
Kemenkes. (2020b). Protokol Layanan DKJPS Anak dan Remaja Pda Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Pandemi COVID-19. Retrieved from https://www.kemkes.go.id/resources/download/info-terkini/COVID-19/Buku-Protokol-Dukungan-Kesehatan-Jiwa-Dan-Psikologi-DKJPS-AR-2020.pdf
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/2322/2020 Tentang Panduan Pemberdayaan Masyarakat Pesantren Dalam Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) di Pesantren. Retrieved from Kementerian Kesehatan Republik Indonesia website: https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/KMK-No.-HK.01.07-MENKES-2322-2020-ttg-Panduan-Pemberdayaan-Masyarakat-Pesantren-Dalam-Pencegahan-COVID-19_1669.pdf
Maulida, N. H., & Annatagia, L. (2019). Terapi Menulis Ekspresif Untuk Menurunkan Depresi Pada Remaja Yang Melakukan Self Injury. Jurnal Psikologi Klinis Indonesia, 4(1), 74–88. Retrieved from https://jurnal.ipkindonesia.or.id/index.php/jpki/article/view/jpki-4-1-2019-74
Muslim, M. (2020). Manajemen Stress pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Manajemen Bisnis, 23(2), 192–201. Retrieved from https://ibn.e-journal.id/index.php/ESENSI/article/view/205
Pennebaker, J. W., & Smyth, J. M. (2016). Opening Up by Writing It Down : How Expressive Writing Improves Health and Eases Emotional Pain, Third Edition. New York.
Prihati, D. R., Wirawati, M. K., & Supriyanti, E. (2020). Analisis Pengetahuan Dan Perilaku Masyarakat Di Kelurahan Baru Kotawaringin Barat Tentang Covid 19. Malahayati Nursing Journal, 2(4), 780–790. https://doi.org/10.33024/manuju.v2i4.3073
Purnamarini, D. P. A., Setiawan, T. I., & Hidayat, D. R. (2016). Pengaruh Terapi Expressive Writing Terhadap Penurunan Kecemasan Saat Ujian Sekolah. Insight: Jurnal Bimbingan Konseling, 5(1), 36. https://doi.org/10.21009/insight.051.06
Qonitatin, N., Widyawati, S., & Asih, G. Y. (2011). Pengaruh Katarsis Dalam Menulis Ekspresif Sebagai Intervensi Depresi Ringan Pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi Undip, 9(1), 21–31. https://doi.org/10.14710/jpu.9.1
Rahmawati, M. (2014). Menulis Ekspresif Sebagai Strategi Mereduksi Stres Untuk Anak-Anak Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 2(2), 2301–8267. https://doi.org/10.22219/jipt.v2i2.2002
Retnoningtyas et al. (2017). Pengaruh Expressive Writing terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Mahasiswa Tahun Pertama. Jurnal Psikologi Mandala, 1(1), 14–25. Retrieved from https://www.jurnal.undhirabali.ac.id/index.php/JPM/article/view/579
Sitohang, T. R., Rosyad, Y. S., & Rias, Y. A. (2021). Analisa Faktor Kecemasan Pada Masyarakat Indonesia Bagian Barat Selama Pandemic COVID 19 Tahun 2020. Jurnal Endurance : Kajian Ilmiah Problema Kesehatan, 6(2), 279–289. https://doi.org/10.22216/endurance.v6i2.229
Supriyadi, & Setyorini, A. (2020). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pencegahan Covid-19 Terhadap Kecemasan Pada Masyarakat Di Yogyakata. Jurnal Keperawatan, 12(4), 767–776. https://doi.org/10.32583/keperawatan.v12i4.993
Susanti, & Supriyantini. (2013). Pengaruh Expressive Writing Therapy Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Berbicara Di Muka Umum Pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi, 9(2), 119–129. https://doi.org/10.24014/jp.v9i2.174
Sarwono, S. (2012). Psikologi Remaja. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Sutanto, A. (2017). Kebutuhan Dasar Manusia. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.