Upaya Peningkatan Kemampuan Perawatan Diri Klien Diabetes Mellitus di Wilayah Kabupaten Kendal
Abstract
Diabetes Mellitus adalah gangguan kronis yang dapat menimbulkan komplikasi serius yaitu hiperglikemia. Klien diabetesi sering tidak menyadari penyakitnya pada saat diagnosis ditegakkan dan sudah menderita komplikasi mikrovaskular. Rerata lama menyandang Diabetes Mellitus pada diabetisi di kabupaten Kendal adalah 9,3 tahun, dan karena lamanya klien menderita DM, pasien merasa jenuh untuk melakukan olahraga dan tidak patuh diet Diabetes Mellitus yang berpotensi memperburuk status kesehatannya. Permasalahan yang ditemukan, klien diabetisi memliki pengetahuan yang rendah dan tidak patuh terhadap upaya pengelolaan diabetes yang meliputi: kepatuhan diet, penggunaan farmakologi, dan olah raga. Solusi yang dilakukan adalah edukasi perawatan diri klien Diabetes Mellitus yang bertujuan untuk menghasilkan perilaku positif dalam mengelola diabetes sehingga mampu mempertahankan status kesehatannya dan meningkat kualitas hidupnya. Kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk edukasi perawatan diri diabetes ini dilaksanakan dalam waktu dua bulan di wilayah kabupaten Kendal. Tahapan kegiatan ini meliputi persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Peserta dalam kegiatan ini adalah diabetisi berjumlah 54 orang. Ketercapaian tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat secara umum sudah baik, namun keterbatasan waktu yang disediakan mengakibatkan peserta belum sepenuhnya mendapatkan kesempatan bertanya pada hal-hal yang belum dipahami. Hasil latihan senam kaki Diabetes Mellitus menunjukkan semua peserta mampu melakukan dan antusias untuk rutin melakukan.
References
Akalin, S., Berntorp, K., Ceriello, A., Das, A. K., Kilpatrick, E. S., Koblik, T., . . . Yilmaz, M. T. (2009). Intensive glucose therapy and clinical implications of recent data: a consensus statement from the Global Task Force on Glycaemic Control. Int J Clin Pract, 63(10), 1421-1425. doi: 10.1111/j.1742-1241.2009.02165.x
Buell, C., Kermah, D., & Davidson, M. B. (2007). Utility of A1C for diabetes screening in the 1999 2004 NHANES population. Diabetes Care, 30(9), 2233-2235. doi: 10.2337/dc07-0585
Castro-Sánchez, A. M., Matarán-Peñarrocha, G. A., Feriche-Fernández-Castanys, B., Fernández-Sola, C., Sánchez-Labraca, N., & Moreno-Lorenzo, C. (2013). A Program of 3 Physical Therapy Modalities Improves Peripheral Arterial Disease in Diabetes Type 2 Patients: A Randomized Controlled Trial. Journal of Cardiovascular Nursing, 28(1), 74-82 10.1097/JCN.1090b1013e318239f318419.
Spellman, C. W. (2009). Achieving Glycemic Control: Cornerstone in the Treatment of Patients With Multiple Metabolic Risk Factors. The Journal of the American Osteopathic Association, 109(5_suppl_1), S8-S13.
Fuadiyah, S. (2016). Gambaran Dukungan Keluarga dan Kepatuhan Diet Diabetisi di RSUD Dr H Soewondo Kendal. Skripsi: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal.
Hasbi, M. (2012). Analisis faktor yang berhubungan dengan Kepatuhan penderita diabetes melitus dalam melakukan olahraga di wilayah kerja Puskesmas Praya Lombok Tengah. (Tesis Universitas Indonesia)
http://rsudkendal.com/ diakses tanggal 10 Maret 2017
Shabrina, T. (2016). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Pengelolaan Empat Pilar Diabetes Melitus Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.