Faktor - faktor yang Berhubungan dengan Praktik Higiene Sanitasi Pekerja Warung Makan

  • Suroto Suroto Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro
  • Daru Lestantyo Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro
Keywords: bahaya di tempat kerja, kebersihan makanan jalanan, penjamah makanan, perilaku keselamatan dan kesehatan kerja, staphylococcus aureus

Abstract

Perdagangan makanan jalanan memecahkan masalah sosial dan ekonomi utama di negara berkembang melalui makanan siap saji yang relatif murah. Namun, karena sifat informal dari perusahaan, kegiatan para praktisi tidak sepenuhnya diawasi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis perilaku penjamah makanan akibat praktik personal hygiene mereka. Perkiraan populasi terjangkau adalah 30 orang. Pemilihan sampel dengan teknik Purposive Sampling Pengukuran suhu tempat kerja menunjukkan bahwa area produksi masih di bawah Nilai Ambang Livit (TLV) Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No 5/2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh responden (100%) memiliki pengetahuan tentang sanitasi makanan dan masalah K3 termasuk dalam kategori baik. Hasil dari responden Sikap menunjukkan 12 peserta (40%) memiliki praktik kebersihan makanan yang baik, dan 11 (36,60%) sedang. Kami menemukan 6,66% sampel swab mengandung S aureus. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap dan praktek (p0,32)t diharapkan pihak berwenang setempat harus melakukan pengarahan keselamatan terkait penanganan makanan yang aman dan kesehatan kerja juga.