Dinamika Pemenuhan Gizi Masyarakat Miskin di Tengah Pandemi Covid-19
Abstract
Adanya Pandemi Covid-19 membuat negara Indonesia menetapkan beberapa kebijakan sebagai langkah penanggulangan seperti social distancing maupun PSBB. Akan tetapi, kebijakan tersebut hanyalah suatu sarana, namun yang terpenting adalah kebutuhan untuk menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang. Namun, makanan yang bergizi cukup dan seimbang selalu dikaitkan dengan biaya yang mahal, dan hanya mampu dipenuhi oleh masyarakat yang memiliki kemampuan ekonomi yang baik. Jika masyarakat berada dalam kategori ekonomi lemah atau miskin, cenderung akan sulit untuk memenuhinya. Oleh karena itu, pemenuhan gizi menjadi sebuah urgensi dikala mengahadapi masa pandemi global seperti saat ini. Namun, adanya masalah ekonomi tentu akan memberikan dinamika yang beragam dalam pemenuhan gizi masyarakat. Artikel ini membahas dinamika pemenuhan gizi masyarakat miskin di tengah pandemi covid-19. Pada artikel ini diulas bagaimana kondisi ekonomi masyarakat Indonesia ditengah pandemi Covid-19 baik dari masyarakat kota dan desa, selain itu juga bagaimana kemampuan pemenuhan gizi masyarakat serta alternatif langkah pemenuhannya. Artikel menggunakan pendekatan kualitatif dengan dukungan data sekunder. (1) Adanya resesi dan krisis ekonomi di Indonesia mendorong terjadinya peningkatan prosentase tingkat kemiskinan; (2) Masyarakat Indonesia masih belum mencukupi anjuran yang ditentukan, meskipun total Angka Kecukupan Energi (AKE) telah sesuai dengan yang diharapkan; (3) Nilai PPH masyarakat desa cenderung lebih rendah dari pada masyarakat kota, padahal prosentase peningkatan tingkat kemiskinan masyarakat kota jauh lebih tinggi dari masyarakat pedesaan; dan (4) Alternatif makanan yang dapat digunakan untuk memenuhi gizi yang seimbang bisa didapatkan masyarakat dengan mudah dan tidak harus mahal.