Berat Badan Lahir Rendah dengan Kejadian Stunting pada Batita

  • Taruli Rohana Sinaga Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan, Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Sri Dearmaita Purba Program Studi Diploma Keperawatan, Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan, Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Marthalena Simamora Program Studi Profesi Ners, Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan, Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Jek Amidos Pardede Program Studi Profesi Ners, Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan, Universitas Sari Mutiara Indonesia https://orcid.org/0000-0003-0114-4180
  • Carolina Dachi Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan, Universitas Sari Mutiara Indonesia
Keywords: batita, berat badan lahir rendah, stunting

Abstract

Stunting atau gagal tumbuh merupakan kondisi kronis yang menggambarkan terlambatnya pertumbuhan, dan berbadan pendek dibanding anak seusinya.. Kementerian Kesehatan menyatakan kasus stunting pada balita masih menjadi ancaman dan masalah kesehatan yang perlu di tanggulangi. Hal ini perlu mendapat perhatian khusus untuk mencegah stunting pada anak.  Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasikan berat badan lahir rendah dengan kejadian stunting pada batita. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif  korelasi dengan desain retrospektifPopulasi penelitian ini adalah ibu yang mempunyai batita dengan riwayat kelahiran berat badan lahir rendah yang berjumlah 35 orang dengan tehnik total sampling dan jumlah sampel sebanyak 35 orang. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan metode wawancara/ observasi dengan alat pengukuran tinggi badan anak atau Z-score. Analisis data menggunakan uji spearmen rank. Hasil penelitian diperoleh p-value 0,891 sehingga dapat disimpulkan  tidak ada hubungan antara berat badan lahir rendah berat badan lahir rendah dengan kejadian stunting pada batita.