Personal Hygiene dan Stres dengan Kejadian Keputihan pada Siswi Kelas X
Abstract
Merawat kebersihan organ seksual sering tidak dilakukan sesering merawat kebersihan organ tubuh lainnya. Pada organ seksual tersebut keringat yang dihasilkan cukup berlebih, sehingga organ seksual tersebut lebih lembab yang dapat menjadi media berkembangnya bakteri, penyakit dan bau tidak sedap. Stres psikososial yang meningkat berhubungan dengan meningkatnya prevalensi bakteri pada vagina. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan personal hygiene dan stres dengan kejadian keputihan pada siswi kelas X. Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan Cross Sectional. Populasi penelitian 158 siswi kelas X pada bulan Januari tahun 2020. Pengambilan sampel menggunakan Purposive sampling dengan jumlah 67 siswi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan observasi oleh peneliti secara langsung kepada responden. Uji validitas menggunakan pearson product moment dan koefisien reabilitas skala dihitung dengan menggunakan teknik keandalan Alpha Cronbach. Analisa data ini menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dan uji statistik Chi Square. Hasil uji Chi Square menunjukkan hasil nilai signifikan P Value sebesar 0.623 > 0.05 atau 5% bahwa personal hygiene tidak berhubungan secara signifikan dengan kejadian keputihan dan tidak ada hubungan stres dengan kejadian keputihan dengan hasil uji statistik Chi Square di peroleh nilai signifikan P Value sebesar 0.276 > 0.05 atau 5% menunjukkan bahwa stres tidak berhubungan secara signifikan dengan kejadian keputihan. Kesimpulannya yaitu tidak ada hubungan antara personal hygiene dengan kejadian keputihan dan tidak ada hubungan stres dengan kejadian keputihan pada siswi kelas X.